Unplanned Trip to Jeju ❤
Seongsan Ilchulbong Peak |
Disela kesibukan mempersiapkan pernikahan, kita pun berencana untuk bulan madu singkat, saat itu pilihannya ke negera tanpa visa, setekah searching sana sini akhirnya terpilihlah Korsel tepatnya di pulau Jeju, Jeju merupakan sebuah pulau di selatan Korea dan untuk kesini dengan penerbangan langsung atau via Hongkong tidak memerlukan Visa, jadi langsung saja. Untuk harga tiketnya sendiri di non peak season tergolong cukup murah via Kuala Lumpur (sekitar 1juta per org/one way). Singkat cerita, kami menuju KL dari medan menggunakan maskapai MAS (Malaysia Airlines) dan menginap di hotel transit di KLIA 2 (Tune), sekedar info untuk hotel transit yang terdekat di KLIA2 harganya cukup pricey sekitar 800ribu per malam (no breakfast), kalau rate segitu di KLCC bisa dapat hotel yang lumayan mewah :D Penerbangan ke Jeju pun dimulai keesokan paginya sekitar pukul 10.00.
Perjalanan menuju Jeju menggunakan Airasia Airbus 330 dan memakan waktu 6 jam, ya cukup lama dan membosankan untuk perjalanan dengan pesawat. Pesawat pun mendarat di Jeju Intl Airport, bandara ini terletak di Jeju-do pusat kota Jeju yang berada di bagian utara pulau Jeju. keluar dari terminal kami langsung menuju Taxi stand yang berjejer di pintu keluar terminal, untuk bandara nya sendiri tidak terlalu besar (mungkin sebesar terminal 1 Soetta) dan taxinya menggunakan argo. Kami pun berkomunikasi dengan Driver menggunakan tulisan yang tertera di itinerary karena rata - rata penduduk Jeju tidak bisa berbahasa Inggris. Suasana Jeju saat itu cukup dingin dan agak mendung, tidak berapa lama kamipun sampai di hotel Whistle Lark tepat di sebelah Samudera, dengan kamar tipe Ocean View dan Balkon.
Setelah istirahat sejenak, udara yang dingin membuat kami lapar dan memutuskan untuk keluar mencari makanan. Jeju terkenal dengan kekayaan alam dan buah-buahannya yang melimpah, disini harga buah sangat murah, kami berjalan kaki menyusuri kota Jeju di malam hari menuju Dongmun Market yang terletak sekitar 1km dari hotel,melewati komplek pertokoan yang cukup besar, lalu sempat berbelanja pakaian produk lokal Korsel :D disini jrang ditemui brand-brand besar, kebanyakan menjual produk lokal seperti pakaian, sepatu dan tas. Sesampainya di Dongmun Market kami disuguhi toko yang menjual Jeju Orange yang sangat menarik pandangan, dengan warna yang terang dan buah dengan ukuran kecil sampai yang besar, dan tentunya rasanay juga manis. setelah membeli beberapa kilo untuk stok 3 hari kedepan, kami juga membeli anggur, stroberi dll. Sepulang dari Dongmun Market kami memutuskan memilih jalan yang berbeda dari jalan yang ditempuh pada saat pergi, dengan berbekal Maps tentunya :D udara di Jeju malam itu cukup dingin padahal bulan Juni adalah masa peralihan antara musim semi ke musim panas, mungkin karena letaknya di perbatasan laut (kebayang kalau musim dinginnya seperti apa).
Perjalanan menuju Jeju menggunakan Airasia Airbus 330 dan memakan waktu 6 jam, ya cukup lama dan membosankan untuk perjalanan dengan pesawat. Pesawat pun mendarat di Jeju Intl Airport, bandara ini terletak di Jeju-do pusat kota Jeju yang berada di bagian utara pulau Jeju. keluar dari terminal kami langsung menuju Taxi stand yang berjejer di pintu keluar terminal, untuk bandara nya sendiri tidak terlalu besar (mungkin sebesar terminal 1 Soetta) dan taxinya menggunakan argo. Kami pun berkomunikasi dengan Driver menggunakan tulisan yang tertera di itinerary karena rata - rata penduduk Jeju tidak bisa berbahasa Inggris. Suasana Jeju saat itu cukup dingin dan agak mendung, tidak berapa lama kamipun sampai di hotel Whistle Lark tepat di sebelah Samudera, dengan kamar tipe Ocean View dan Balkon.
Setelah istirahat sejenak, udara yang dingin membuat kami lapar dan memutuskan untuk keluar mencari makanan. Jeju terkenal dengan kekayaan alam dan buah-buahannya yang melimpah, disini harga buah sangat murah, kami berjalan kaki menyusuri kota Jeju di malam hari menuju Dongmun Market yang terletak sekitar 1km dari hotel,melewati komplek pertokoan yang cukup besar, lalu sempat berbelanja pakaian produk lokal Korsel :D disini jrang ditemui brand-brand besar, kebanyakan menjual produk lokal seperti pakaian, sepatu dan tas. Sesampainya di Dongmun Market kami disuguhi toko yang menjual Jeju Orange yang sangat menarik pandangan, dengan warna yang terang dan buah dengan ukuran kecil sampai yang besar, dan tentunya rasanay juga manis. setelah membeli beberapa kilo untuk stok 3 hari kedepan, kami juga membeli anggur, stroberi dll. Sepulang dari Dongmun Market kami memutuskan memilih jalan yang berbeda dari jalan yang ditempuh pada saat pergi, dengan berbekal Maps tentunya :D udara di Jeju malam itu cukup dingin padahal bulan Juni adalah masa peralihan antara musim semi ke musim panas, mungkin karena letaknya di perbatasan laut (kebayang kalau musim dinginnya seperti apa).
Keesokan harinya, kami berkunjung ke salah satu wishlist kami yaitu Seongsan Ilchulbong, tempat ini merupakan salah satu warisan budaya UNESCO yang tgerbentuk dari kawah letusan gunung merapi. Tempat ini sangat indah dan ikonik, kami disuguhkan pemandangan padang rumput yang terhampar, sampai di penghujungnya terdapat pagar pembatas ke arah lautan, dan tentu saja anak gunung beserta tebing nya yang menghadap ke laut. Disini kita bisa menaiki anak tangga untuk mencapai puncak Seongsan Ilchulbong tapi kami tidak kuat mendaki :( untungnya pemandangan dibawah saja sudah cukup memuaskan. Angin yang bertiup sangat dingin kala itu dan hujan rintik-rintik tentu saja membuat perut kami lapar, disana terdapat salah satu gerai Starbucks dan kami pun mencoba memesan beberapa makanan dan minuman. Salah satu yang Saya sukai dari penduduk Jeju adalah keramahtamahannya, pada saat memesan makanan Saya bertanya tentang kehalalan makanan ini, dia pun dengan baik hati menjelaskan satu persatu komposisi makanan tersebut, karena kami tidak bisa membaca dalam bahasa Korea. Setelah puas kami pun meninggalkan tempat itu dan melewati toko oleh-oleh. Di toko oleh-oleh lagi-lagi kami dijamu dengan keramahtamahan pemilik toko yang memberikan bonus berupa makanan setelah kami membayar souvenir yang kami beli, kata beliau, ini untuk makan di jalan hehehe.. sekali lagi kami berterima kasih dan pergi mencari taxi menuju Seopjikoji hill.
Sesampainya di Seopjikoji, lagi-lagi pemandangan yang kami dapat tidak kalah mengagumkan, di tempat ini terdapat garis pantai yang agak panjang, dan di daratannya ditumbuhi ilalang dan bunga canola serta di tengah nya terdapat mercusuar yang biasa dipakai turis untuk berfoto. Deburan suara ombak menambah indahnya suasana, di bibir pantai banyak terdapat batu karang yang mana jika bertabrakan dengan ombak akan menimbulkan suara air yang menyegarkan. Kami pun berjalan menyusuri pinggiran pagar dan mengikuti arah lain dari tempat kami pertama datang, disana banyak sekali penthouse yang disewakan di pinggir pantai, tapi terlihat agak sepi. Akhirnya sampailah kami di tempat hiburan, seperti atraksi akuarium atau sejenisnya yang mana disana banyak anak-anak yang menonton, tetapi kami tidak tertarik untuk masuk dan kami pun menunggu taxi/bus sambil berjalan ke arah bus stop. Setelah menunggu agak lama kami tidak tau bus mana yang akan dinaiki, suami pun berinisiatif untu menanyakan kepada penduduk setempat sementara Saya menunggu di halte. Setelah dia menyebrang, tidak berapa lama Saya tidak menemukannya lagi dan tiba2 di seberang jalan ada sebuah mobil pribadi yang berhenti dan menyuruh Saya masuk. "Hi, come in" katanya, lalu Saya dengan agak bingun melihat suami duduk di sebelah nya dan Saya pun masuk dengan keadaan bingung, tadinya mau cari bus kok malah dapat mobil pribadi gini? akhirnya suami pun menjelaskan bahwa tadinya dia hanya berniat bertanya, untungnya bapak tersebut lumayan paham bahasa inggris dan dia menawarkan untuk mengantarkan kami ke bus yang bisa membawa kami kembali ke hotel, wow baik sekali beliau, padahal saat suami datang kerumahnya dia sedang menjaga toko dan meminta suami untuk menunggu sebentar sementara dia tutup sebentar dan langsung mengambil mobil. Sepanjang perjalanan beliau bercerita bahwa dia pernah ke Jakarta makanya tau sedikit tentang Indonesia dan bisa bahasa Inggris. Hari ini saya sudah 3 kali mendapat bantuan dari penduduk sekitar, mereka jika menolong sangat total dan memang berniat membantu. akhirnya kami pun diantar tepat di depan bus yang sedang menunggu untuk berangkat, bus yang sama dengan yang kami naiki tadi pagi dari hotel menuju ke Seongsan.
Setelah perjalanan 1 jam dan sempat tertidur di bus, kamipun sampai di terminal bus Jeju city dan mampir sebentar ke gerai 7 Eleven untuk membeli cemilan lalu lanjut stop taxi menuju hotel.
Komentar
Posting Komentar